Soal Ujian Tes di Jawa-Bali Paling Sulit

Soal tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2014 akan dibedakan tingkat kesulitannya berdasarkan pembagian wilayah. Menurut info yang ada, materi tes CPNS termudah ditujukan untuk daerah Papua dan tersulit di Jawa-Bali.

Pada tes CPNS tahun 2013 lalu kita mengenal adanya passing grade, namun Kabid Pengadaan SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Syamsul Rizal, pada tahun 2014 berbeda. Pada tahun ini materi tes CPNS 2014 akan dibagi menjadi tiga bagian, yakni dengan tingakt kesulitan tinggi, menengah, dan mudah yang didasarkan pada pembagian wilayah.

Wilayah yang akan menerima materi soal dengan kategori sulit merupakan Indonesia bagian barat seperti Jawa dan Bali, sedangkan wilyah Indonesia Tengah seperti Sulawesi dan Kalimantan mendapatkan porsi menengah, serta wilayah Indonesia Timur seperti Papua, Papua Barat, dan Maluku mendapatkan soal dengan kategori paling mudah.

Menurut Syamsul, pengelompokan tersebut lebih pada tingkat kemampuan SDM di wilayah masing-masing wilayah penyelenggara tes CPNS 2014.

Apabila nantinya hasil hasil Tes Kompetensi Dasar (TKD) masih tetap jauh dari passing grade nasional maka pemerintah akan memberlakukan kebijakan lanjutan, “Soal kita kategorikan sulit, menengah, dan mudah. Kalau kemudian di daerah Indonesia Timur hasil TKD-nya di bawah passing grade nasional, nanti akan ada kebijakan pemerintah lagi,” pungkas Syamsul.

Peserta TKD CPNS Kesulitan di Soal Wawasan Kebangsaan

Peserta yang mengikuti Tes Kompetensi Dasar (TKD) CPNS 2014 banyak yang sudah keluar ruangan tes. Padahal, waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal masih tersedia.

“Sudah enggak tahu lagi jawabannya, mau diubah juga enggak tahu tapi sudah dijawab semua, yaudah keluar aja,” ungkap Reni Tri Oktaviyanti ketika ditemui Sindonews usai melaksanakan tes TKD di Gedung BKN, Jakarta.

Wanita asal Pacitan Jawa Timur itu mengaku khawatir setelah melihat nilai hasil tesnya yang tertera di layar televisi Badan Kepegawaian Nasional (BKN). “Ada salah satu soal yang kurang dari nilai ambang batas, jadi deg-degan takut enggak lolos,” ucapnya.

Reni menjelaskan, total nilai untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 55 poin, Tes Intelegensia Umum (TIU) 110 poin, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 147 poin.

“Yang paling susah itu TWK, susah karena banyak undang-undangnya aku enggak ngerti, aku kurang 15 poin. Kalau yang paling mudah TKP karena hanya pandangan kita aja,” ucap dia.

Sebelumnya, Kasubag Publikasi dan Pengolahan Informasi BKN Tomy Donardi menyampaikan passing grade pada tahun lalu untuk Tes Intelegensia Umum (TIU) 75, 70 untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan 105 untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

“Untuk tahun ini, TKP dinaikkan menjadi 126, sehingga jumlah totalnya menjadi 271,” ujar Tomy.

Namun, Tomy mengingatkan, walaupun total nilai peserta tinggi tetapi jika ada salah satu kelompok soal yang tidak memenuhi passing grade, peserta tes tetap tidak lulus. “Jadi selain nilainya harus tinggi, peserta harus memenuhi passing grade,” ungkap Tomy.

Selanjutnya, bagi peserta seleksi CPNS yang dinyatakan lolos TKD, dapat mengikuti tahap seleksi lanjutan, yakni tes kompetensi bidang (TKB) untuk instansi yang menyelenggarakan, sesuai regulasi tentunya.

Jatah Khusus Tanpa Tes, Usia Lebih 35 Tahun Diterima jadi CPNS

Kota Mataram mendapat jatah tujuh formasi CPNS khusus. Semuanya untuk tenaga kesehatan. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mataram Dewi Mardiana Ariany menyampaikan, tujuh formasi tersebut antara lain dua dokter spesialis kandungan, satu dokter spesialis bedah mulut, satu dokter spesialis penyakit dalam, satu spesialis bedah tulang, satu spesialis keterapian fisik, dan satu anastesi.

”Semua formasi tersebut saat ini sudah terisi tinggal proses pemberkasan saja,” kata dia.

Mereka yang mengisi tentu merupakan orang yang sudah memenuhi syarat. Di antaranya telah mengabdi sebagai pegawai tidak tetap di RSUD Kota Mataram maupun di daerah lain.

Mereka juga harus mendapat surat keputusan dari kepala daerah sebagai pegawai tidak tetap.

Berbeda dengan formasi CPNS umum, dalam formasi CPNS khusus, calon pegawai tidak melalui proses tes dan syarat-syarat dipermudah. Sebab mereka yang diangkat adalah orang yang sudah mengabdi.  

”Mereka masuk tanpa tes, meski batas maksimal usia CPNS 35 tahun, tetapi untuk formasi khusus ini, walaupun usianya lebih dari 35 tahun tetap akan diterima,” katanya.

Formasi khusus ini sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Kesehatan dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hal ini bertujuan untuk menambah tenaga medis pada pusat pelayanan kesehatan yang kekurangan tenaga.  

Formasi khusus tersebut diberikan berkaitan dengan peningkatan kelas RSUD Kota Mataram menjadi tipe B, dimana konsekuensinya harus ada beberapa tenaga medis tersebut.  ”Karena RS sudah tipe B jadi harus ada dokter spesialis itu,” katanya.

Sementara, untuk dua formasi yang kosong karena tidak ada pelamar dalam seleksi CPNS tahun ini yaitu dokter spesialis bedah anak dan spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT), BKD akan tetap mengusulkan ke pemerintah pusat, supaya dua lowongan itu terisi.

”Yang dua masih tetap diusulkan tahun depan karena masih tetap dibutuhkan sebab di Unram baru ada dokter umum,” katanya.

Sementara itu, proses tes CPNS Kota Mataram yang diselenggarakan di SMKN 3 Mataram terus berjalan sampai 2 November mendatang.

BKD Mamuju Tengah serahkan berkas CPNS ke Panselnas

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, telah menyerahkan berkas Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kepada Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) di Jakarta.

“Kami telah menuntaskan verifikasi berkas terhadap semua lamaran CPNS yang telah mendaftar di Mamuju Tengah. Saat ini kami mengirim seluruh berkas yang lolos verifikasi untuk diserahkan kepada pihak Panselnas,” kata Kepala BKD Mamuju Tengah (Mateng) Busdir di Mamuju, Jumat (24/10).

Busdir menyampaikan, penyerahan berkas lamaran CPNS Mateng itu dilakukan sejak 23 Oktober 2014, untuk kemudian dilakukan pembagian kartu ujian.

“Kami hanya melakukan proses seleksi berkas. Mengenai hasilnya maka itu menjadi kewenangan Panselnas di Jakarta. Hal yang pasti, kami jadwalkan sekitar tanggal 7 November kita akan bagi kartu ujian,” kata Busdir.

Busdir mengatakan, bahwa pelaksanaan tes CPNS Mateng akan dilakukan pada tanggal (17/11) yang dipusatkan di kabupaten Majene dengan menggunakan tiga sekolah yaitu SMK 1 Majene, SMK 2 Majene dan SMA Majene.

“Pendaftar yang masuk telah mencapai 2.722 orang berkas yang masuk dan hanya sekitar 18 ribu lebih yang lolos berkasnya. Jumlah itu belum final karena sementara dalam proses penginputan,” ungkapnya lagi.

Busdir mengatakan, selaku daerah otonom baru tentu masih kekurangan jumlah pegawai sehingga diharapkan penerimaan CPNS ini bisa mengisi kekurangan pada sejumlah SKPD yang ada di daerah yang baru berusia satu tahun lebih ini.

“Sumber daya pegawai kita tentu masih menjadi kendala dalam optimalisasi pelayanan terhadap publik. Yang menjadi perhatian besar pemerintah Mateng saat ini adalah kurangnya tenaga guru maupun kesehatan dan termasuk sejumlah SKPD lainnya,” kata Busdir.

Skor Kahiyang Jokowi dan Passing Grade Lolos CPNS

 Kahiyang Ayu (23), puteri Presiden Jokowi, mengadu nasib di Solo. Ia ikut ujian CPNS. Skor ujiannya ada yang di bawah passing grade (ambang batas). Tidak lolos CPNS? Kahiyang mendapatkan skor 300 terdiri dari 50 untuk tes wawasan kebangsaan (TWK), 95 untuk tes intelegensi umum (TIU) dan 155 untuk nilai karakteristik pribadi (TKP). Ia berada di peringkat 105 dari 200 peserta.

Menurut Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Surakarta, passing grade yang ditetapkan panitia seleksi nasional (panselnas) adalah 70 untuk TWK, 75 untuk TIU, dan 126 untuk TKP. Ini artinya skor TWK Kahiyang di bawah standar. Sedang TIU dan TKP, skor Kahiyang yang di atas standar. Sekadar diketahui, dari tiga jenis tes itu, kebanyakan peserta tes gagal di TWK. Soal-soal TWK banyak berkutat pada pasal-pasal di UUD 1945 termasuk empat amandemennya. Peserta dinyatakan lolos jika nilai TWK, TIU, dan TKP di atas passing grade.

Kahiyang ikut seleksi untuk lowongan Pemeriksa Pertama. Lulusan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) ini bersaing dengan ribuan peserta. Ia ikut ujian di Gedung Bakorwil, Jl Slamet Riyadi, kemarin.

Ujian dilakukan dalam beberapa sesi. Sesuai nomor urut, Kahiyang ikut di sesi 3, yakni pada pukul 12.00 WIB hingga 13.30 WIB. Ada 100 soal yang harus dikerjakan.

“Ya lihat saja nanti.” Hanya itu yang diucapkan Kahiyang usai mengikuti ujian. Sambil terus tersenyum, ia meninggalkan lokasi ujian sebelum melihat hasil tes.

Sekretaris Penerimaan PNS Pemkot Surakarta Lancer S Naibaho memastikan proses penerimaan transparan. Ia meminta semua orang ikut memantau. Menurut dia, proses penerimaan berjenjang. Ujian dilakukan beberapa kali.

“Mbak Kahiyang mengikuti ujian seperti yang lainnya. Tidak ada keistimewaan,” kata Lancer kemarin.