Tes CPNS Lamongan Berlangsung 10 Hari

Pelaksanaan tes kompetensi dasar (TKD) CPNS Lamongan tahun 2014 bakal berlangsung selama 10 hari.

Jadwal resmi TKD tersebut sudah ditetapkan mulai tanggal 2 Desember hingga 11 Desember di Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Sidoarjo.
“Jadwal pelaksanaan TKD CPNS 2014 sudah kami umumkan di website resmi BKD Lamongan dan di papan pengumuman. Sedangkan untuk jadwal yang lebih rinci akan diumumkan kemudian lewat media yang sama, “ terang Kepala BKD Ismunawan, Rabu (01/10/2014).
Jadwal tes berlangsung hingga 10 hari lamanya karena menggunakan sistem computer assisted test (CAT).

Yakni peserta tes menjawab soal yang diterima secara online dengan software khusus melalui perangkat komputer yang disediakan oleh BKN Regional II.
Ditambahkan, dalam sekali tes bisa dilangsungkan untuk 90 peserta.

Sementara dalam sehari, maksimal hanya bisa dilaksanakan 5 kali gelombang tes.
“Dalam sehari yang bisa melakukan tes sebanyak 450 peserta. Dengan jumlah pendaftar CPNS Lamongan yang mencapai 4.694 pelamar, maka TKD untuk Lamongan berlangsung selama 10 hari, “ungkapnya.
TKD sendiri meliputi tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU) dan tes karakteristik pribadi (TKP).

TWK sendiri diantaranya terdiri dari materi soal Pancasiula, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945.
Sedangkan diantara materi utnuk TIU adalah kemampuan verbal dan numerik serta kemampuan berfikir logis.
Sedangkan materi soial TKP diantaranya terdiri dari integritas diri, semangat berprestasi dan tes kreatifitas serta inovasi.
Seperti disebutkan sebelumnya, saat pendaftaran CPNS Lamongan secara online resmi ditutup pada 17 September jam 19.30 WIB, tercatat sebanyak 4.694 pelamar yang mendaftar.
Dari 4.694 pelamar tersebut, sampai dengan batas waktu pengiriman berkas untuk seleksi administrasi, hanya sebanyak 4.344 berkas yang diterima BKD.

Terdiri dari 1.124 tenaga guru, 1.285 tenaga kesehatan dan 1.935 tenaga teknis.

Selajutnya dari hasil seleksi administrasi, sebanyak 287 berkas diantaranya dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi. Sehingga otomatis sebanyak 287 pemilik berkas ini dinyatakan gagal lolos mengikuti tes selanjutnya.
Sementara sisanya, yakni sebanyak 4.057 berkas lamaran dinyatakan memenuhi syarat dan berhak mengikuti tes CAT. Berkas pelamar yang gagal seleksi administrasi itu kebanyakan karena ijazah yang tidak dilegalisir dan ijazah yang tidak sesuai dengan syarat formasi yang dilamar.

Tahun ini, Lamongan mendapat alokasi sebanyak 75 formasi CPNS. Terdiri dari 25 formasi tenaga guru kelas, 20 formasi tenaga kesehatan, dan 30 tenaga teknis.

Lamongan terakhir kali melakukan penerimaan CPNS dari jalur umum pada tahun 2009 untuk sebanyak 436 formasi. Yakni terdiri dari 142 formasi tenaga guru, 153 formasi tenaga kesehatan dan 141 formasi tenaga teknis. Kala itu, tercatat sebanyak 14.777 surat lamaran yang masuk ke BKD.

Minta Penyandang Tunanetra Lulusan SMA Diakomodir jadi CPNS

Kalangan disabel yang tergabung dalam Forum Sukuwan Tunanetra ramai-ramai mendatangi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) di Jakarta, Rabu (1/10). Mereka meminta pemerintah mengakomodir kaum tunanetra lulusan SMA agar dimasukkan dalam formasi khusus calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Menurut Ketua Forum Sukuwan Tunanetra, Tatang, kalangan tunanetra rata-rata hanya lulusan SMA. Karenanya, sebaiknya pemerintah memberi perhatian khusus terhadap kalangan tunanetra yang melamar jadi CPNS.

“Jarang yang lulusan S1. Beda dengan tunadaksa, banyak yang S1 bahkan S3. Karena itu kami mohon pemerintah mempertimbangkan lulusan SMA bisa masuk formasi khusus,” kata Tatang saat ditemui di Pos Layanan Informasi Seleksi CPNS KemenPAN-RB.

Dia menambahkan, formasi khusus penyandang disabilitas yang hanya 300 orang sangat menyulitkan bagi penyandang tunanetra. Sebab, mayoritas dari mereka memang hanya lulusan SMA.

“Tolong kami yang lulusan SMA diakomodir. Kami hanya berharap di pusat karena di daerah tidak menyediakan formasi bagi kami yang cacat,” harapnya.

Ratusan CPNS Sumut Minta Segera Dipekerjakan

Ratusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemprov Sumut mendatangi kantor Badan Kepegawaian Daerah Sumut untuk meminta segera dipekerjakan.

“Ini sudah yang keempat kalinya kami datang ke BKD. Teman-teman CPNS tahun 2013 yang di daerah sudah bekerja. Kami CPNS Pemprov Sumut yang jumlahnya 268 orang kan was-was,” kata seorang CPNS yang tidak mau identitasnya diungkapkan,

Menurut perempuan yang lulus menjadi CPNS di Dinas Kesehatan ini, pejabat BKD Sumut tidak pernah memberikan kejelasan tentang kapan mereka akan dipekerjakan.

“Mereka (pejabat BKD) selalu bilang sabar dan sabar. Tidak pernah ada kejelasan. Kami perlu tahu apa perkembangan status kami,” ujarnya.
Rombongan CPNS yang gelisah ini bergerombol di depan kantor BKD Sumut sekitar pukul 10.00 WIB. Perwakilan mereka pun diterima oleh pejabat di instansi itu.

Usai bertemu dan mendapat jawaban yang sama dari pejabat BKD, para perwakilan pun memberikan penjelasan.

“Itulah yang tadi dikatakan. Kalau kawan-kawan ada pertanyaan, mungkin bisa kita sampaikan lagi,” ujarnya.

Pantauan www.tribun-medan.com, Rabu pagi, mereka (Ratusan CPNS) sempat berkerumun sebentar membicarakan strategi selanjutnya. Namun, karena tidak nyaman dengan keberadaan para jurnalis yang meliput, rombongan CPNS ini pun bergerak ke arah Masjid Agung.

Bobot TKB Kelulusan CPNS 40 Persen

Masyarakat termasuk peserta tes CPNS diminta ikut memantau pelaksanaan tes kompetensi bidang (TKB) di daerah. Ini agar hasil TKB benar-benar transparan dan akuntabel.

Kalau khawatir pemda mainkan hasil TKB, masyarakat bisa ikut pantau. “Pantauan mulai dari penyusunan tim TKB-nya, apakah benar-benar kompeten atau tidak,” ujar Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Setiawan Wangsaatmaja, Selasa 7 Oktober.

Tim TKB lanjutnya, harus terdiri atas orang yang punya kapabilitas tinggi. Misalnya untuk TKB Dinas Kesehatan, peserta yang dinyatakan tes kompetensi dasar (TKD) memenuhi passing grade harus diuji tim yang paham tentang kesehatan. “TKB penting untuk formasi yang punya keahlian, misalnya tenaga guru, kesehatan, penyuluh dan lain-lain. Bisa saja ada yang pintar di TKD, tapi praktik malah tidak tahu. Sebaliknya prakteknya pintar, teori malah rendah,” bebernya.

Seorang peserta akan diluluskan menjadi CPNS bila penguasaan teori (60 persen) bagus, dan praktiknya (40 persen) bagus juga. Bagi daerah yang takut salah menentukan TKB lanjutnya, bisa berkoordinasi dengan Kemenpan-RB untuk mencari solusinya. “Kalau ingin ambil tim TKB-nya dari pusat tidak masalah. Yang penting pengujinya harus independen agar hasilnya layak dipercaya,” tandas Setiawan.

Lolos Passing Grade tak Jamin Lulus CPNS

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) sudah menyelesaikan permenpan-RB tentang passing grade CPNS-nya. Saat ini Permenpan-RB-nya tengah digodok di Kementerian Hukum dan HAM untuk diundangkan di lembaran negara.”Rancangan PermenPAN-RB tentang passing grade sudah selesai dibuat tapi belum diundangkan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ditetapkan,” kata Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Setiawan Wangsaatmaja, Selasa 7 Oktober.

Ditambahkannya, masing-masing daerah nilai passing gradenya akan berbeda-beda. Selain itu peserta tes yang lolos passing grade belum tentu menjadi CPNS. “Jumlah kelulusan dilihat dari formasi yang disiapkan. Meski yang lolos ada 10 tapi kalau formasi yang tersedia hanya lima, otomatis lima lainnya tidak diterima,” terangnya.

Dalam rancangan PermenPAN-RB tentang Passing Grade CPNS 2014, tertulis tes karakteristik pribadi (TKP) nilai ambang batasnya 72 persen dari nilai maksimal, 126. Tes intelegensi umum (TIU) 50 persen dari nilai maksimal yakni 75. Dan tes wawasan kebangsaan (TWK) 40 persen dari nilai maksimal, 70.